Berita

Share:

Say NO to Mikotoksin

APA ITU MIKOTOKSIN?

Mikotoksikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh cemaran mikotoksin pada pakan yang terkonsumsi. Mikotoksin umumnya tumbuh pada lingkungan panas dengan kelembapan tinggi. Mikotoksin merupakan produk metabolik sekunder dari kapang/cendawan yang berfilamen, dimana dalam beberapa kondisi, dapat berkembang pada makanan yang berasal dari tumbuhan (jagung, beras, dsb). Aspergillus sp, Penicillium sp, dan Fusarium sp merupakan jenis kapang yang paling umum menghasilkan racun mikotoksin.

Aflatoksin dan Fumonisin adalah mikotoksin yang mengkontaminasi sebagian besar makanan pokok di dunia, termasuk jagung, serealia, kacang tanah, dan jenis kacang lainnya. Secara umum, mikotoksin dikenal bersifat immunosupresif (menekan sistem kekebalan tubuh), meskipun demikian penyakit yang disebabkan oleh mikotoksin tidak menular.

MIKOTOKSIN PADA AYAM

Mikotoksin berkaitan erat dengan pakan yang terkontaminasi, baik dari bahan bakunya (jagung, dedak), dari sekam yang digunakan pada masa pembibitan DOC, atau terkontaminasi dari tempat penyimpanan. Pembentukan aflatoksin pada jagung dapat terjadi selama tahap akhir pertumbuhan, selama pengeringan, dan penyimpanan yang kurang baik. Sedangkan mikotoksin pada sekam atau dedak (gilingan padi) pembentukannya terjadi saat pascapanen padi dan ditemukan pada level rendah. Umumnya mikotoksin yang mengkontaminasi pakan akan lebih dari satu jenis mikotoksin.

Gejala-gejala ayam yang mengalami mikotoksikosis adalah:

  • Gangguan pernafasan, ayam nampak
  • Pertumbuhan ayam, baik ayam broiler maupun ayam pullet, terhambat akibat saluran pencernaan yang terganggu.
  • Penurunan produksi telur, baik dari segi kualitas serta kuantitas.

Hasil nekropsi untuk ayam yang mengalami mikotoksikosis:

  • Adanya bungkul khas di saluran pernafasan hingga rongga abdomen
  • Perubahan warna hati hingga membentuk lesi khas berbintik-bintik

1.Bungkul pada air sac & lemak abdomen          2.Bungkul pada air sac           3.Lesi berbintik pada hati

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN

Ayam yang terinfeksi oleh mikotoksin bisa diberikan penanganan sebagai berikut:

  • Pisahkan ayam yang kerdil dengan yang tidak,
  • Pemberian cuprisulfat pada air minum dengan dosis 1 gram/5 liter air minum,
  • Pemberian Agrisol atau Cyprotylogrin untuk infeksi pernafasan ayam,
  • Pemberian Phycurma sebagai hepatoprotektor, meningkatkan nafsu makan, serta meningkatkan produktivitas,
  • Penyemprotan rutin menggunakan Desgrin untuk mencegah infeksi sekunder akibat mikroba di sekitar kandang.

Sedangkan hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah adanya mikotoksin baik di pakan maupun di sekam yang digunakan sebagai berikut.

  • Memastikan kualitas raw material pakan yang digunakan (jagung & dedak) baik,
  • Pemberian toksin binder Diatomite untuk jagung atau dedak yang kualitasnya kurang baik,
  • Pemberian Phycurma sebagai hepatoprotektor,
  • Fumigasi kandang menggunakan Fumisure pada saat DOC akan chick in (kondisi kandang sudah siap diisi dan sekam serta peralatan kandang ada di dalam kandang).

Seperti kata pepatah “mencegah lebih baik daripada mengobati”, lebih baik kita melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari biaya yang membengkak jika terjadi wabah.

Oleh : drh. Eka Syafrizal M



Anda mungkin juga suka

...
Stereotip tentang telur omega

Stereotipe tentang telur omega-3 pasti memiliki eg...

...
Program Biosecurity untuk Mencegah Penyakit Pernap...

Musim hujan adalah masa yang rentan bagi peternaka...

...
Koksidiosis pada Unggas

Koksidiosis merupakan penyakit yang disebabkan ole...